Upaya reformasi internal Polri telah menjadi agenda prioritas dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan institusi kepolisian yang lebih profesional, akuntabel, dan berintegritas. Dalam proses krusial ini, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri memegang peranan sentral. Propam adalah ujung tombak dalam membersihkan institusi dari oknum yang menyimpang dan memastikan seluruh anggota Polri berpedoman pada kode etik serta standar layanan terbaik. Peran Propam menjadi penentu keberhasilan reformasi internal Polri dalam meningkatkan citra di mata publik.
Keberadaan Propam sangat esensial karena mereka adalah unit yang bertanggung jawab langsung untuk mengawasi perilaku setiap personel, dari level terendah hingga tertinggi. Mereka melakukan penyelidikan terhadap setiap laporan dugaan pelanggaran, baik itu disipliner, kode etik, maupun tindak pidana. Contoh nyata dari kontribusi Propam dalam reformasi internal Polri adalah pada laporan tahunan 2023, di mana Propam Mabes Polri menerima 2.100 aduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran anggota, dan 80% di antaranya telah ditindaklanjuti dengan berbagai sanksi tegas, termasuk pemecatan tidak hormat. Angka ini menunjukkan keseriusan Propam dalam menjaga integritas institusi.
Selain penindakan, Propam juga aktif dalam upaya pencegahan dan pembinaan. Mereka secara rutin menyelenggarakan program-program edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya integritas, anti-korupsi, dan profesionalisme di kalangan anggota Polri. Pada hari Jumat, 8 November 2024, pukul 14.00 WIB, Bidang Propam Polda Jawa Barat mengadakan lokakarya etika profesi di hadapan 300 personel baru di SPN Polda Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepolisian sejak dini, sebagai bagian tak terpisahkan dari reformasi internal Polri.
Transparansi dalam setiap proses yang dijalankan Propam juga sangat penting untuk membangun kepercayaan publik. Masyarakat kini memiliki akses lebih mudah untuk melaporkan dugaan pelanggaran melalui berbagai kanal, dan Propam berkomitmen untuk memberikan informasi mengenai perkembangan laporan tersebut. Komitmen ini menunjukkan bahwa Polri serius dalam berbenah dan terbuka terhadap kritik serta pengawasan. Sebuah survei independen yang dilakukan oleh lembaga riset opini publik pada bulan Januari 2025 menunjukkan adanya peningkatan 10% dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian besar disumbang oleh kinerja Propam.
Dengan demikian, reformasi internal Polri akan sangat bergantung pada efektivitas dan keberanian Propam dalam menjalankan tugasnya. Peran mereka tidak hanya sebatas penindak, tetapi juga sebagai katalisator perubahan budaya di dalam institusi, yang pada akhirnya akan menghasilkan Polri yang lebih profesional, berintegritas, dan dipercaya oleh seluruh rakyat Indonesia.
