Di tengah keheningan kota yang diselimuti kabut dini hari, tim patroli kepolisian tidak hanya berfokus pada pencegahan tindak kriminal, tetapi juga menjalankan fungsi pengayoman yang melampaui tugas konvensional. Program Ronde Tengah Malam atau patroli malam menjelang subuh, yang seringkali dikenal dengan Blue Light Patrol, telah menjadi wadah bagi aparat kepolisian untuk menunjukkan sisi humanis mereka dengan merespons langsung kebutuhan mendesak dan kesulitan warga. Aktivitas patroli ini secara rutin dilakukan oleh anggota Sabhara dan Polsek jajaran, menekankan bahwa kehadiran polisi di tengah malam bukan hanya sebagai penegak hukum, melainkan juga sebagai penolong yang siaga 24 jam. Kehadiran personel di jam-jam rawan ini secara signifikan mengurangi angka kecelakaan dan kejahatan di jalan.
Fokus utama dari Ronde Tengah Malam adalah pada kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), namun di lapangan, petugas kerap dihadapkan pada situasi darurat non-kriminal. Salah satu kisah yang terekam dalam Laporan Harian Satuan Tugas (Satgas) Patroli Polsek Cempaka Putih adalah kejadian pada hari Selasa, 3 Desember 2025, sekitar pukul 02.15 WIB. Saat itu, Aipda Deni Susanto dan rekannya, Bripka Fitriani, menemukan sebuah sepeda motor matic mogok di Jalan Letjen Suprapto karena kehabisan bensin. Pengendara, seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Siti (45), sedang dalam perjalanan pulang dari shift malam di sebuah pabrik garmen. Karena tidak ada SPBU yang buka, Aipda Deni dengan sigap membawa jerigen kecil yang tersedia di mobil patroli untuk membelikan bensin di warung terdekat, memastikan Ibu Siti dapat melanjutkan perjalanannya dengan aman. Tindakan ini menunjukkan kesiapsiagaan petugas tidak hanya untuk menangkap pelaku, tetapi juga untuk memberikan pertolongan pertama di jalan.
Aspek humanis lain dari Ronde Tengah Malam adalah penanganan terhadap warga yang sakit atau membutuhkan pertolongan medis mendesak saat malam hari. Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2025, pukul 23.40 WIB, tim patroli Polsek Jaten menerima laporan melalui layanan call center 110 tentang seorang lansia yang tiba-tiba mengalami sesak napas. Tanpa menunggu ambulans yang mungkin terhambat karena kemacetan malam tahun baru, tim patroli segera mengevakuasi Bapak Hartono (70) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar menggunakan mobil patroli. Kecepatan respons ini sangat krusial; menurut keterangan Dokter Jaga IGD RSUD Karanganyar, dr. Pramudya, penanganan yang cepat dalam 20 menit pertama sangat menentukan prognosis pasien sesak napas, dan kehadiran polisi telah menyelamatkan nyawa pasien tersebut.
Kisah-kisah nyata ini menggarisbawahi komitmen Polri untuk mengedepankan fungsi pengayoman di setiap jam dinas. Melalui Ronde Tengah Malam, kehadiran aparat tidak lagi dianggap menakutkan, melainkan sebagai penjamin keselamatan dan penolong yang selalu siap sedia. Program ini terus dievaluasi dan ditingkatkan, membuktikan bahwa Polri bertekad menjadi institusi yang PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) dalam setiap aspek pelayanan kepada masyarakat.
